Home » » Dimensi Dakwah Antar Budaya

Dimensi Dakwah Antar Budaya

 


Dimensi Dakwah Antar Budaya
Penulis: Ahmad Faqih, M.Si.
Ukuran 14x21 cm
144 Halaman 

Segi budaya merupakan tantangan dakwah Islam yang relatif berat karena budaya mengandung tata nilai yang diyakini secara mendalam oleh para pemiliknya. Tata nilai budaya tersebut tidak semuanya sesuai dengan kebenaran agama Islam yang disosialisasikan oleh para da’I di ma­sya­rakat. Dalam kasus tertentu, umat Islam akan berwajah gan­da, pada satu sisi mereka teguh menjalankan ajaran agama Islam, tetapi pada sisi yang lainnya mereka tetap men­jalan­kan budaya-budaya lokal yang boleh jadi ber­tentangan dengan ajaran agama Islam. Fenomena sosial ini oleh para antropolog disebut sinkretis.

Tarik-menarik antara wilayah agama dan wilayah bu­daya merupakan pekerjaan rumah yang belum dapat disele­sai­kan sempurna sejak penyebar Islam Walisongo sampai masa sekarang. Muslim yang sinkretis masih mudah di­te­mu­kan dimana-mana di belahan bumi Indonesia. Katsumiko Seino (1988) dalam penelitiannya menemukan de­lapan metode dakwah Walisongo dalam menghadapi tantangan budaya, seperti: metode keeping, metode addi­tion, metode modivication, metode devaluation, metode exchange, metode substitution, metode creation of new ritual, dan metode negation.

Tantangan segi budaya yang lebih dahsyat bersumber dari budaya-budaya yang lahir sejak dunia menjadi kampung global (era globalisasi). Budaya-budaya lokal dari seluruh penjuru dunia, dan budaya populer sebagai budaya yang tercipta sejak dunia terintegrasi secara global, masuk ke ruang-ruang private dan ruang public tanpa dapat difilter apalagi dikendalikan oleh kekuatan negara sekalipun.