Ukuran 14x21 cm
Bermula dari konflik yang terjadi antara khalifah Ali bin Abi Thalib dan Muawiyah bin Abi
Sufyan, umat Islam berselisih dalam dua medan, yaitu imamah dan ushul, yang
menyebabkan munculnya partai dan aliran Khawarij, Syi’ah, dan Murji’ah, serta
Daulah Umayyah yang berpusat di Damaskus (40-132 H), kemudian Daulah Abbasiyah
yang berpusat di Baghdad (132-656 H), di samping sisa Daulat bani Umayyah di Spanyol (138-403 H), dan Daulat bani
Fathimiyyah/ Isma’iliyyah di Mesir (297-567 H).
Dengan demikian Khilafah Islam terpecah dalam beberapa
negara, dengan tradisi politik yang sejak munculnya Muawiyah menjadi Raja Arab (40-60 H)
sudah bergeser dari doktrin politik Islam yang hakiki
kepada monarkisme yang secara umum lebih mencerminkan
nepotisme dan ambisi duniawi, dan diwarnai oleh konflik-konflik politik yang
berkepanjangan.
Namun, dibalik pergolakan ambisi duniawi yang terus
memuncak itu, Hasan bin Ali, Ibnu Abbas, Ibnu Umar, dan Al-Makmun tetap kukuh mempertahankan panji dakwah
yang selalu memersatukan dakwah Islam. Sampai akhirnya pada kesempatan kali ini
kami membahas berlanjutnya gerakan dakwah pada masa Dinasti Abbasiyah yaitu
dengan tema ”Kebijakan Dakwah Islam Abdullah Al-Makmun”