Home » » Kebijakan Dakwah Islam Abdullah Al-Makmun

Kebijakan Dakwah Islam Abdullah Al-Makmun

 

Kebijakan Dakwah Islam Abdullah Al-Makmun
Penulis: Dr. H. Awaludin Pimay, Lc., M.Ag.
Ukuran 14x21 cm

 

Bermula dari konflik yang terjadi antara khalifah Ali bin Abi Thalib dan Muawiyah bin Abi Sufyan, umat Islam berselisih dalam dua medan, yaitu imamah dan ushul, yang menyebabkan munculnya partai dan aliran Khawarij, Syi’ah, dan Murji’ah, serta Daulah Umayyah yang berpusat di Damaskus (40-132 H), kemudian Daulah Abbasiyah yang berpusat di Baghdad (132-656 H), di samping sisa Daulat bani Umayyah di Spanyol (138-403 H), dan Daulat bani Fathimiyyah/ Isma’iliyyah di Mesir (297-567 H).

Dengan demikian Khilafah Islam terpecah dalam beberapa negara, dengan tradisi politik yang sejak mun­culnya Muawiyah menjadi Raja Arab (40-60 H) sudah ber­geser dari doktrin politik Islam yang hakiki kepada mo­nar­kisme yang secara umum lebih mencerminkan nepotisme dan ambisi duniawi, dan diwarnai oleh konflik-konflik politik yang berkepanjangan.

Namun, dibalik pergolakan ambisi duniawi yang terus memuncak itu, Hasan bin Ali, Ibnu Abbas, Ibnu Umar, dan Al-Makmun tetap kukuh mempertahankan panji dakwah yang selalu memersatukan dakwah Islam. Sampai akhirnya pada kesempatan kali ini kami membahas berlanjutnya gerakan dakwah pada masa Dinasti Abbasiyah yaitu dengan temaKebijakan Dakwah Islam Abdullah Al-Makmun”